Google Cloud Kalahkan YouTube, Pendapatan Tertinggi Google

Google Cloud



AnakIT – Google paa kuartal pertama telah memberikan laporan keuangan mereka, di mana berisikan beberapa jenis platfrorm yang mereka buat, diantaranya yang memiliki pendapatan terbesar pada saat ini. Google Cloud memimpin dengan pendapatan yang jauh lebih stabil dibandingkan layanan Google lainnya, Minggu (31/07).


Google akhirnya telah merilis total platform apa saja yang memiliki pendapatan terbesar hingga saat ini, banyak pengguna internet yang menebak bahwa YouTube akan menduduki peringkat pertama. Mengingat selama pandemi, YouTube selalu menduduki peringkat pertama dalam daftar platform Google yang paling sering diakses.





Hal ini membuat YouTube menjadi platform dengan keuntungan tinggi, di mana banyaknya perusahaan yang beralih menggunakan iklan digital. Karena, sekali lagi perhatian publik tertuju di berbagai macam platform ini.


Namun, sangat disayangkan setelah pandemi sudah lebih longgar, YouTube kehilangan sebagian besar keuntungan mereka, di mana Google telah merilis bahwa Google Cloud menduduki peringkat pertama dalam daftar platform dengan keuntungan tertinggi.


Laporan yang diberikan oleh Alphabet menyatakan bahwa, Google Cloud akhirnya memiliki pertumbuhan pendapatan yang sangat pesat, di mana semakin tinggi ketika memasuki kuartal kedua 2022. Google Cloud naik hingga 36%, memungkinkan layanan ini meraup keuntungan hingga Rp 93,9 triliun.


Sedangkan, untuk YouTube sendiri masih memiliki banyak kendala untuk menaikkan keuntungan dan pendapatan mereka. Alphabet melaporkan bahwa YouTube hanya meraup keuntungan senilai Rp 111 triliun, dengan kenaikan persentase yang hanya 4% saja.


YouTube sendiri telah meleset dalam menganalisis pendapatan bersih mereka, platform ini memperkirakan bahwa mereka akan naik hingga 7%, atau setara dengan Rp 112 triliun. Turunnya pendapatan YouTube tentu karena minat pengiklan yang semakin turun, iklan sekarang sudah bisa diakses dan dipajang di wilayah umum.








Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari CEO Alphabet, Ruth Porat mengatakan bahwa pertumbuhan YouTube rasanya cukup wajar terjadi, mengingat ada banyak bisnis usaha makro yang tidak terlalu membutuhkan pemasaran digital.


“Waktu yang akan membawa kita untuk menghadapi perputaran pendapatan, jadi itu saja perhitungan yang absolut,” kata Potrat dalam Variety.



NEXT POSTS:





    • 10 Rekomendasi Aplikasi Defrag Hardisk di PC / Laptop

    • Begini Cara Menambah User Baru di Windows 11

    • Pengertian PHP Beserta Fungsi dan Sejarah PHP

    • Layanan Exchange Server 2013 Mencapai Masa Akhir Dukungan April 2023

    • 10 Rekomendasi Senter LED Terbaik (Edisi Terbaru)

    • Cara Melihat Sertifikat Vaksin di Pedulilindungi dengan Mudah

    • Aplikasi Surface Kini Miliki Lebih Banyak Aset Warna









Comments

Popular posts from this blog

BlueHost Review 2021: What's New In BlueHost? The Complete Overview With Pros & Cons

Ini Dia Bocoran Spesifikasi OnePlus Nord CE 3

Microsoft akan Berikan Fokus Perbaikan PC Gaming